Ilmu Budaya Dasar sebagai MKDU
MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI MATA KULIAH DASAR UMUM
Disusun Oleh:
Evelyn Evania
58412116
JURUSAN TEKNIK INFRMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad s.a.w.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Ilmu Budaya Dasar sebagai Mata Kuliah Dasar Umum”. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan pembuatan penulisan ilmiah ini, masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan untuk dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disampaikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan teman-teman maupun pihak lain yang berkepentingan.
April 2013
penyusun
PENDAHULUAN
Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah
yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang
berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya
sehari-sehari. Hal ini perlu, karena dirasakan kekurangan pada sistem
Pendidikan kita, baik pada tingkat menengah, maupun pada tingkat
perguruan tinggi. Tanpa memungkiri banyak faktor-faktor lain yang
menyebabkan, salah satu yang penting adalah sistem pendidikan kita amat
sempit condong membuat manusia-manusia spesialis yang tidak berpandangan luas,
Para lulusan perguruan kita kurang mempunyai tempat yang sama untuk berpijak.
Mereka relatif terlalu mengesampingkan bidang- bidang yang lain, ini tidak
berarti, bahwa mereka harus campur bidang-bidang lain, tetapi agaknya keadaan
ini hanya membuat mereka seakan-akan buta akan bidang lain. Di sinilah
diharapkan kegunaan mata kuliah ini, agar lulusan perguruan tinggi kita dari
semua jurusan dapat mempunyai suatu kesamaan bahan pembicaraan. Adanya
kesamaan ini diharapkan agar interalisi antara intelektuil kita
lebih sering dengan akibat positif bagi pembangunan negara kita pada umumnya
dan perbaikan pendidikan pada khususnya. Diharapkan mata kuliah ini dapat
menjadi semacam “Lingua franca” bagi para akademisi dari berbagai lapangan
ilmiah, dengan memiliki suatu bekal yang sama ini diharapkan agar para
akademisi dapat lebih lancar komunikasi ini selanjutnya kan memperlancar
pula pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani
selanjutnya akan ditangani oleh para cendekiawan dari berbagai lapangan
keahlian itu.
Dengan mendapatkan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar mahasiswa
diharapkan nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas
tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya dan menimbulkan minat mendalami lebih
lanjut, agar dengan demikian mahasiswa diharapkan turut mendukung dan
mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Salah satu sifat penting
mata kuliah ini adalah bahwa mata kuliah ini bukan pelajaran sastra, bukan
musik, bukan filsafat bukan sesuatu disiplin yang berdiri sendiri.
Sesuai dengan namanya yaitu Ilmu Budaya Dasar, kuliah ini hanya memberikan
dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswa untuk mencari hubungan antar
segala segi kebudayaan dalam usaha yang terus menerus mencari kebenaran,
keindahan, kebebasan dalam ber bagai bentuk serta hubungannya dengan alam
semesta, Tuhannya, masyarakatnya dan juga penemuan dirinya sendiri, pendeknya
dalam mencari hidup yang dirasanya lebih bermakna. Ini tentu menyangkut sikap
moral yang diharapkan melengkapi mahasiswa dengan pengalaman luas yang padu
yang akan membimbingnya ke arah pembentukan ukuran-ukuran, rasa dan
nilai-nilai dengan tidak bergantung kepada orang lain. Jadi secara
singkat dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat mata kuliah ini
mahasiswa diharapkan memperlihatkan:
Tujuan Umum :
Mahasiswa memahami hakekat dan fungsi ISD dalam perguruan Tinggi
Tujuan Instruksional Khusus :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi
2. Mahasiswa dapat menjelaskan 3 kemampuan yang diharapkan dihasilkan dari lulusan pendidikan tinggi
3. Mahasiswa dapat menjelaskan latar belakang diberikannya ISD
4. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian ISD
5. Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan ISD
6. Mahasiswa dapat menyebutkan 3 kelompok ilmu pengetahuan
7. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian masalah sosial
8. Mahasiswa dapat memberikan contoh masalah sosial
Mahasiswa memahami hakekat dan fungsi ISD dalam perguruan Tinggi
Tujuan Instruksional Khusus :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi
2. Mahasiswa dapat menjelaskan 3 kemampuan yang diharapkan dihasilkan dari lulusan pendidikan tinggi
3. Mahasiswa dapat menjelaskan latar belakang diberikannya ISD
4. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian ISD
5. Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan ISD
6. Mahasiswa dapat menyebutkan 3 kelompok ilmu pengetahuan
7. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian masalah sosial
8. Mahasiswa dapat memberikan contoh masalah sosial
Latar belakang diberikannya ISD
Latar belakang diberikannya ISD adalah
banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para
cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka
menganggap sistem pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan
sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan ari politik balas budi
yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan
menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi
birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain,
dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara.
Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam, sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.
Hal lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin ikeilmuannya.n Perguruan tigngi seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” tidak mau dan peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat
Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam, sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.
Hal lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin ikeilmuannya.n Perguruan tigngi seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” tidak mau dan peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat
Kelompok Ilmu pengetahuan
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ).
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya
ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan
itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini
kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil
penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat
dibedakan 3 golongan :
1. kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam
masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu.
2. konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan
social dibatasi pada konsep dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan
untuk mempelajari masalah-masalah social yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan
Sosial
3. masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda
3. masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda
Contoh Masalah Sosial
Berbagai ragam krisis akhlak dan moral kini
terus menular, merebak dan mewabak dalam masyarakat kita khasnya di kalangan
remaja. Daripada kes bosia, hamil luar nikah yang diikuti dengan pembuangan
zuriat di dalam tong sampah, penderaan, gengsterisme dan vandalisme, rogol,
sumbang mahram, ketagihan dadah, hinggalah kepada mat rempit.
Pelbagai kes jenayah berlaku turut melibatkan
kes Juvana. Dalam tahun 1995 ,1,895 kes melibatkan Juvana. Daripada jumlah itu
406 kes curi kenderaan atau (21.42 peratus), lain-lain kecurian 451 kes
(23.80%), pecah rumah malam hari 324 kes (17.10%), curi dalam bangunan/orang
gaji 277 kes (14.62%), mendatangkan kecederaan 154 kes (8.13%), pecah rumah
siang hari 148 kes (7.81%), rogol 70 kes (3.70%) dan samun 58 kes (3.06%).
Perangkaan-perangkaan yang menggerunkan ini menyerlahkan kepada kita betapa
seriusnya krisis akhlak yang melanda remaja di negara kita ketika ini.
KESIMPULAN
Ilmu Budaya Dasar sebagai mata
kuliah dasar umum sangat berguna untuk mahasiswa, selein untuk pengembangan
soft skill, Ilmu Budaya Dasar juga memberikanpelajaran tentang perkembangan
kebudayaan. manusia, kesenian, dan unsur-unsur lain yangterkait dalam
terbentuknya sutu kebudayaan merupakan ciri-ciri setiap bangsa. Setiap bangsa
memiliki ciri budaya yang berbeda-beda. Namun demikian perbedaan kebudayaan
setiapbangsa merupakan hal yang harus kita ketahui agar menambah wawasan, dan
sikap saling menghargai antar bangsa.
No comments:
Post a Comment