PERBEDAAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN MENURUT PARA AHLI
Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya “Pengantar
Antropologi” tahun 2005 menjelaskan bahwa kebudayaan adalah seluruh sistem
gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar. Peradaban sendiri
merupakan bagian-bagian serta unsur dari kebudayaan yang sifatnya, halus, maju,
indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan adat dan sopan santun serta
pergaulan, organisasi bernegara, dan lain-lain. Serta peradaban ini digunakan
untuk menyebut suatu kebudayaan yang memilki sistem teknologi, ilmu
pengetahuan, seni-rupa, yang maju dan kompleks. Kebudayaan merupakan segala
hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang digunakan untuk kelangsungan hidupnya
yang sifatnya dinamis, artinya berkembang terus menerus/terus berlanjut sampai
sekarang. Sedangkan peradaban merupakan puncak dari suatu kebudayaan itu
sendiri yang berkembang dalam suatu masyrakat dan dalam kurun waktu
tertentu. Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan,
perkembangan (progress dan development).
Daed Joesoef berpendapat
kebudayaan adalah hal-hal atau segala sesuatu yang mempunyai ciri atau sifat
budaya. Sedangkan budaya itu sendiri adalah sistim nilai yang dihayati. Nilai
dapat berbentuk (tangible) seperti bangunan bersejarah, karya seni, lukisan,
patung, dan lainnya. Dan peradaban adalah suatu kondisi masyarakat yang
terdiri dari kesatuan budaya dan sejarah. Dalam pengertian lain peradaban
merupakan jenjang keberadaan tertinggi yang dapat dicapai oleh suatu
kebudayaan; ia adalah artifisial, tidak metafisis, tidak berjiwa, dikuasai oleh
intelek. Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan waktu. Ia
mengalami pasang dan surut. Sedangkan kebudayaan lepas dari kontradiksi ruang
dan waktu. Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah, tepat tidak atau
berguna tidak) di dunai pemikiran.
Menurut Albion Small peradaban
adalah kemampuan manusia dalam mengendalikan dorongan dasar kemanusiaannya
untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sementara itu, kebudayaan mengacu pada
kemampuan manusia dalam mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Menurut Small, peradaban berhubungan dengan suatu
perbaikan yang bersifat kualitatif dan menyangkut kondisi batin manusia,
sedangkan kebudayaan mengacu pada sesuatu yang bersifat material, faktual, relevan,
dan konkret.
Menurut Alfred Weber, peradaban
mengacu pada pengetahuan praktis dan intelektual, serta sekumpulan cara yang
bersifat teknisyang digunakan untuk mengendalikanalam. Sedangkan kebudayaan
terdiri atas serangkaian nilai, prinsip normatif, dan ide yang bersifat unik.
Aspek peradaban lebih bersifat kumulatif dan lebih siap untuk disebar, lebih
rentan terhadap penilaian dan lebih berkembang daripada aspek kebudayaan.
Peradaban bersifat impersonal dan objektif, sedangkan kebudyaan lebih bersifat
personal, subjektif, dan unik.
Menurut Spengler menyatakan
bahwa peradaban adalah tingkat kebudayaan ketika telah mencapai taraf tinggi
dan kompleks. Lebih lanjut lagi Spengler menyatakan bahwa peradaban adalah
tingkat kebudayaan ketika tidak lagi memiliki aspek produktif, beku dan mengkristal.
Sedangkan kebudayaan mengacu pada sesuatu yang hidup dan kreatif. Kebudayaan
adalah sebagai sesuatu yang “sedang menjadi” (it becomes), sedangkan peradaban
adalah sebagai sesuatu yang “sudah selesai” (it has been). Contoh dari
peradaban adalah bangunan-bangunan monumental seperti Borobudur, Piramida,
Tembok Besar Cina, serta berbagai hal monumental lain. Sementara itu contoh
dari kebudayaan antara lain makanan dan minuman, pakaian, dan berbagai hal yang
masih memiliki kecenderungan untuk terus berkembang.
Samuel Huntington memberikan
pengertian peradaban sebagai nilai-nilai, institusi-institusi dan pola pikir
yang menjadi bagian terpenting dari suatu masyarakat dan terwariskan dari satu
generasi ke generasi yang lainnya. Ada dua hal penting tentang pengertian
peradaban dari Samuel Huntington ini yaitu tentang pola pikir, tata nilai dan
institusi (konten) dari suatu peradaban serta adanya upaya meneruskan atau
mewariskan konten peradaban tersebut kepada generasi selanjutnya. Jadi kalau
baru berupa pola pikir, institusi dan tata nilai belum merupakan suatu
peradaban dari generasi dalam kurun waktu tertentu apabila tidak terjadi
penyebarluasan, pewarisan kepada generasi selanjutnya. Tentu saja pengertian
peradaban dari Samuel Huntington ini menjadi dasar bagi para peneliti
selanjutnya untuk menentukan suatu peradaban tertentu. Pengertian peradaban
yang dikemukakan Samuel Huntington ini berlaku untuk masyarakat secara umum
asal memiliki konten peradaban dan ada upaya untuk meneruskan, memelihara atau
mewariskannya kepada generasi muda selanjutnya.
S. Czarnowski mengartikan
peradaban sebagai suatu taraf tertentu dari kebudayaan, yakni taraf yang
tertinggi yang mengandaikan tingkat-tingkat perkembangan secara umum dari umat
manusia sebelumnya yang lebih rendah selama prasejarah dan zaman-zaman yang
biadab. Berbeda dengan Samuel Huntington, dalam memberikan pengertian peradaban
ini S Czarnowski lebih menitik beratkan kepada periodisasi dari perkembangan
hidup manusia di muka bumi ini. Dengan demikian S Czarnowski membagi peradaban
kepada tiga periode yaitu jaman purba, pra sejarah dan jaman modern. S
Czarnowski samasekali tidak membahas tentang konten dari suatu peradaban ketika
memberti pengertian peradaban tersebut. Peneliti ini hanya berkonsentrasi dalam
memberi pengertian peradaban kepada periode jaman semata. Namun tentu saja
dalam kaitannya dengan periodisasi ini, S Czarnowski memberikan elemen- elemen
pendukung dari masing- masing peradaban tersebut. Tanpa ini maka pengertian
peradaban menjadi tidak jelas. Karena tidak menutup kemungkinan konten dari
suatu peradaban masa lalu tetap dipelihara atau bahkan menjadi semacam rujukan
untuk periode peradaban selanjutnya. Lalu, apakah bila ada suatu masyarakat
tertentu yang masih memelihara peradaban purba, kemudian tumbuh dan berkembang
pada kekinian, apakah kemudian akan dikategorikan sebagai peradaban kuno atau
peradaban modern.
Rene Sedilot mengartikan peradaban sebagai khazanah pengetahuan dan kecakapan teknis yang terus meningkat dari satu generasi ke generasi selanjutnya dan sanggup berlanjut secara terus-menerus. Dalam hal keberlangsungan suatu peradaban,Rene Sedilot menitik beratkan pada upaya diwariskan kepada generasi selanjutnya secara terus- menerus. Aspek ini mengingatkan kita pada pengertian peradaban dari Samuel Huntington. Namun elemen dasar dari suatu peradaban tidak melulu pola pikir, tata nilai dan institusi seperti pengertian peradaban dari Samuel, melainkan juga dimasukkan ke dalamnya tentang aspek kecapakan teknis.Kecapakan teknis tertentu yang seiring dengan perkembangan jaman mengalami perubahan ke arah yg lebih baik, memang merupakan bagian (kontens) dari suatu peradaban. Bahkan kecapakan teknis yang diwujudkan dalam berbagai macam hasil karya juga yang menjadi dasar penandaan suatu peradaban.Dari pengertian peradaban yang dikemukakan oleh Rene Sedilot ini bisa dikatakan sebagai penyempurnaan akan pengertian peradaban yang dikemukakan oleh Samuel Huntington.
Rene Sedilot mengartikan peradaban sebagai khazanah pengetahuan dan kecakapan teknis yang terus meningkat dari satu generasi ke generasi selanjutnya dan sanggup berlanjut secara terus-menerus. Dalam hal keberlangsungan suatu peradaban,Rene Sedilot menitik beratkan pada upaya diwariskan kepada generasi selanjutnya secara terus- menerus. Aspek ini mengingatkan kita pada pengertian peradaban dari Samuel Huntington. Namun elemen dasar dari suatu peradaban tidak melulu pola pikir, tata nilai dan institusi seperti pengertian peradaban dari Samuel, melainkan juga dimasukkan ke dalamnya tentang aspek kecapakan teknis.Kecapakan teknis tertentu yang seiring dengan perkembangan jaman mengalami perubahan ke arah yg lebih baik, memang merupakan bagian (kontens) dari suatu peradaban. Bahkan kecapakan teknis yang diwujudkan dalam berbagai macam hasil karya juga yang menjadi dasar penandaan suatu peradaban.Dari pengertian peradaban yang dikemukakan oleh Rene Sedilot ini bisa dikatakan sebagai penyempurnaan akan pengertian peradaban yang dikemukakan oleh Samuel Huntington.
Menurut saya kebudayaan yang
berarti segala hasil cipta, rasa dan karsa manusia ayang mereka gunakan untuk
kehidupannya. Seangkan peradaban yang berarti segala sesuatu yang dihasilkan
manusia/kebudayaan yang bersifat baik atau dapat memajukan kehidupan dan hal
semacam ini hanya berlangsung sementara dan dalam kurun waktu tertentu. Jadi
dengan kata lain peradaban merupakan hasil/puncak perkembangan dari suatu
kebudayaan dan bersifat kompleks. Kebudayaan ini berakar pada ide mengenai
nilai, tujuan, pemikiran yang ditransmisikan melalui ilmu, seni dan agama suatu
masyarakat sedangkan peradaban berakar pada ide tentang kemajuan material (ilmu
dan teknologi), aspek kehalusan, penataan sosial dan aspek kemajuan lain
SUMBER
PENGERTIAN KEBUDAYAAN NASIONAL
Pengertian kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang
dimiliki yang merupakan kekayaan budaya bangsa. Kebudayaan nasional secara
mudah dimengerti sebagai kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional.
Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya
dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia
Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta
diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam
segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan
pembangunan yang berbudaya.
Disebutkan juga pada pasal selanjutnya bahwa kebudayaan
nasional juga mencermikan nilai – nilai luhur bangsa. Tampaklah bahwa batasan
kebudayaan nasional yang dirumuskan oleh pemerintah berorientasi pada pembangunan
nasional yang dilandasi oleh semangat Pancasila.
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara
adalah “puncak – puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk
pada paham kesatuan makin dimantapkan,
sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada
kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional,
serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat
dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun
asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah
kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak – puncak kebudayaan
daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang
Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.
Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia
dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang
diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad
untuk menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang
berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya
dalam semboyan “bhineka tunggal ika”.
Belakangan ini, budaya Indonesia yang marak dibicarakan
adalah batik. Batik adalah salah satu warisan dunia yang berasal dari Indonesia
ini merupakan situs dunia yang sangat mengagumkan. Corak batik sangat beragam,
bahkan membuat para wisatawan asing yang datang ke Indonesia pun kagum. Contoh
budaya lainnya adalah wayang. Wayang tidak hanya berada di Indonesia. Negara
lain mempunyai koleksi wayang tersendiri. Namun wayang yang berasal dari
Indonesia mempunyai ciri khusus yang membedakannya dengan wayang dari negara
lain.
Rumah adat di Indonesia pun beragam. Contoh nya saja
seperti rumah adat yang berada di Tana Toraja dan rumah adat yang berada di
Sumatera Barat.
Tarian
adat di Indonesia pun sangat beragam, seperti tari piring dari Sumatera Barat,
tari saman dari Nangroe Aceh Darussalam, tari jaipong dari Jawa Barat dan
banyak lainnya.
SUMBER
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF BUDAYA ASING DI INDONESIA
DAMPAK POSITIF
- dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku
bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju
seperti mereka.
- adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
- terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik.
- adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
- terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik.
DAMPAK NEGATIF
- masuknya budaya asing yg lebih mudah diserap dan
ditiru oleh masyarakat baik tua maupun muda, dan parahnya yg ditiru biasanya yg
jelek-jelek. Meniru perilaku yg buruk
- adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya percampuran antara kebudayaan lokal dgn kebudayaan dr luar, bisa juga karna memang tidak ada generasi penerus yg melestarikan budaya tsb.
- mudah terpengaruh oleh hal yg berbau barat. Generasi muda lupa akan identitasnya sebagai bangsa Indonesia karena perilakunya banyak meniru budaya barat.
- menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Padahal bangsa indonesia dulu terkenal dgn gotong royong.
- adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya percampuran antara kebudayaan lokal dgn kebudayaan dr luar, bisa juga karna memang tidak ada generasi penerus yg melestarikan budaya tsb.
- mudah terpengaruh oleh hal yg berbau barat. Generasi muda lupa akan identitasnya sebagai bangsa Indonesia karena perilakunya banyak meniru budaya barat.
- menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Padahal bangsa indonesia dulu terkenal dgn gotong royong.
- memudarnya budaya Indonesia akibat masuknya budaya
asing. Indonesia mempunyai banyak kebudayaan dari segi agama, adat istiadat,
kesenian, jangan sampai budaya luar meniru budaya Indonesia dan mengakui budaya
Indonesia sebagai budaya mereka seperti kejadian-kejadian sebelumnya.
Dari dampak positif dan negative dari masuknya budaya asing
ke Indonesia, masyarakat Indonesia harus lebih menjaga kelestarian budaya
Indonesia sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dan sebaiknya
masyarakat Indonesia harus bisa mensaring atau filter budaya asing yang masuk
ke Indonesia. Lebih meningkatkan budaya Indonesia yang sekarang sudah banyak
dikenal oleh negara-negara lain.
SUMBER
PERBEDAAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN MENURUT PARA AHLI
Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya “Pengantar
Antropologi” tahun 2005 menjelaskan bahwa kebudayaan adalah seluruh sistem
gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar. Peradaban sendiri
merupakan bagian-bagian serta unsur dari kebudayaan yang sifatnya, halus, maju,
indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan adat dan sopan santun serta
pergaulan, organisasi bernegara, dan lain-lain. Serta peradaban ini digunakan
untuk menyebut suatu kebudayaan yang memilki sistem teknologi, ilmu
pengetahuan, seni-rupa, yang maju dan kompleks. Kebudayaan merupakan segala
hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang digunakan untuk kelangsungan hidupnya
yang sifatnya dinamis, artinya berkembang terus menerus/terus berlanjut sampai
sekarang. Sedangkan peradaban merupakan puncak dari suatu kebudayaan itu
sendiri yang berkembang dalam suatu masyrakat dan dalam kurun waktu
tertentu. Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan,
perkembangan (progress dan development).
Daed Joesoef berpendapat
kebudayaan adalah hal-hal atau segala sesuatu yang mempunyai ciri atau sifat
budaya. Sedangkan budaya itu sendiri adalah sistim nilai yang dihayati. Nilai
dapat berbentuk (tangible) seperti bangunan bersejarah, karya seni, lukisan,
patung, dan lainnya. Dan peradaban adalah suatu kondisi masyarakat yang
terdiri dari kesatuan budaya dan sejarah. Dalam pengertian lain peradaban
merupakan jenjang keberadaan tertinggi yang dapat dicapai oleh suatu
kebudayaan; ia adalah artifisial, tidak metafisis, tidak berjiwa, dikuasai oleh
intelek. Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan waktu. Ia
mengalami pasang dan surut. Sedangkan kebudayaan lepas dari kontradiksi ruang
dan waktu. Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah, tepat tidak atau
berguna tidak) di dunai pemikiran.
Menurut Albion Small peradaban
adalah kemampuan manusia dalam mengendalikan dorongan dasar kemanusiaannya
untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sementara itu, kebudayaan mengacu pada
kemampuan manusia dalam mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Menurut Small, peradaban berhubungan dengan suatu
perbaikan yang bersifat kualitatif dan menyangkut kondisi batin manusia,
sedangkan kebudayaan mengacu pada sesuatu yang bersifat material, faktual, relevan,
dan konkret.
Menurut Alfred Weber, peradaban
mengacu pada pengetahuan praktis dan intelektual, serta sekumpulan cara yang
bersifat teknisyang digunakan untuk mengendalikanalam. Sedangkan kebudayaan
terdiri atas serangkaian nilai, prinsip normatif, dan ide yang bersifat unik.
Aspek peradaban lebih bersifat kumulatif dan lebih siap untuk disebar, lebih
rentan terhadap penilaian dan lebih berkembang daripada aspek kebudayaan.
Peradaban bersifat impersonal dan objektif, sedangkan kebudyaan lebih bersifat
personal, subjektif, dan unik.
Menurut Spengler menyatakan
bahwa peradaban adalah tingkat kebudayaan ketika telah mencapai taraf tinggi
dan kompleks. Lebih lanjut lagi Spengler menyatakan bahwa peradaban adalah
tingkat kebudayaan ketika tidak lagi memiliki aspek produktif, beku dan mengkristal.
Sedangkan kebudayaan mengacu pada sesuatu yang hidup dan kreatif. Kebudayaan
adalah sebagai sesuatu yang “sedang menjadi” (it becomes), sedangkan peradaban
adalah sebagai sesuatu yang “sudah selesai” (it has been). Contoh dari
peradaban adalah bangunan-bangunan monumental seperti Borobudur, Piramida,
Tembok Besar Cina, serta berbagai hal monumental lain. Sementara itu contoh
dari kebudayaan antara lain makanan dan minuman, pakaian, dan berbagai hal yang
masih memiliki kecenderungan untuk terus berkembang.
Samuel Huntington memberikan
pengertian peradaban sebagai nilai-nilai, institusi-institusi dan pola pikir
yang menjadi bagian terpenting dari suatu masyarakat dan terwariskan dari satu
generasi ke generasi yang lainnya. Ada dua hal penting tentang pengertian
peradaban dari Samuel Huntington ini yaitu tentang pola pikir, tata nilai dan
institusi (konten) dari suatu peradaban serta adanya upaya meneruskan atau
mewariskan konten peradaban tersebut kepada generasi selanjutnya. Jadi kalau
baru berupa pola pikir, institusi dan tata nilai belum merupakan suatu
peradaban dari generasi dalam kurun waktu tertentu apabila tidak terjadi
penyebarluasan, pewarisan kepada generasi selanjutnya. Tentu saja pengertian
peradaban dari Samuel Huntington ini menjadi dasar bagi para peneliti
selanjutnya untuk menentukan suatu peradaban tertentu. Pengertian peradaban
yang dikemukakan Samuel Huntington ini berlaku untuk masyarakat secara umum
asal memiliki konten peradaban dan ada upaya untuk meneruskan, memelihara atau
mewariskannya kepada generasi muda selanjutnya.
S. Czarnowski mengartikan
peradaban sebagai suatu taraf tertentu dari kebudayaan, yakni taraf yang
tertinggi yang mengandaikan tingkat-tingkat perkembangan secara umum dari umat
manusia sebelumnya yang lebih rendah selama prasejarah dan zaman-zaman yang
biadab. Berbeda dengan Samuel Huntington, dalam memberikan pengertian peradaban
ini S Czarnowski lebih menitik beratkan kepada periodisasi dari perkembangan
hidup manusia di muka bumi ini. Dengan demikian S Czarnowski membagi peradaban
kepada tiga periode yaitu jaman purba, pra sejarah dan jaman modern. S
Czarnowski samasekali tidak membahas tentang konten dari suatu peradaban ketika
memberti pengertian peradaban tersebut. Peneliti ini hanya berkonsentrasi dalam
memberi pengertian peradaban kepada periode jaman semata. Namun tentu saja
dalam kaitannya dengan periodisasi ini, S Czarnowski memberikan elemen- elemen
pendukung dari masing- masing peradaban tersebut. Tanpa ini maka pengertian
peradaban menjadi tidak jelas. Karena tidak menutup kemungkinan konten dari
suatu peradaban masa lalu tetap dipelihara atau bahkan menjadi semacam rujukan
untuk periode peradaban selanjutnya. Lalu, apakah bila ada suatu masyarakat
tertentu yang masih memelihara peradaban purba, kemudian tumbuh dan berkembang
pada kekinian, apakah kemudian akan dikategorikan sebagai peradaban kuno atau
peradaban modern.
Rene Sedilot mengartikan peradaban sebagai khazanah pengetahuan dan kecakapan teknis yang terus meningkat dari satu generasi ke generasi selanjutnya dan sanggup berlanjut secara terus-menerus. Dalam hal keberlangsungan suatu peradaban,Rene Sedilot menitik beratkan pada upaya diwariskan kepada generasi selanjutnya secara terus- menerus. Aspek ini mengingatkan kita pada pengertian peradaban dari Samuel Huntington. Namun elemen dasar dari suatu peradaban tidak melulu pola pikir, tata nilai dan institusi seperti pengertian peradaban dari Samuel, melainkan juga dimasukkan ke dalamnya tentang aspek kecapakan teknis.Kecapakan teknis tertentu yang seiring dengan perkembangan jaman mengalami perubahan ke arah yg lebih baik, memang merupakan bagian (kontens) dari suatu peradaban. Bahkan kecapakan teknis yang diwujudkan dalam berbagai macam hasil karya juga yang menjadi dasar penandaan suatu peradaban.Dari pengertian peradaban yang dikemukakan oleh Rene Sedilot ini bisa dikatakan sebagai penyempurnaan akan pengertian peradaban yang dikemukakan oleh Samuel Huntington.
Rene Sedilot mengartikan peradaban sebagai khazanah pengetahuan dan kecakapan teknis yang terus meningkat dari satu generasi ke generasi selanjutnya dan sanggup berlanjut secara terus-menerus. Dalam hal keberlangsungan suatu peradaban,Rene Sedilot menitik beratkan pada upaya diwariskan kepada generasi selanjutnya secara terus- menerus. Aspek ini mengingatkan kita pada pengertian peradaban dari Samuel Huntington. Namun elemen dasar dari suatu peradaban tidak melulu pola pikir, tata nilai dan institusi seperti pengertian peradaban dari Samuel, melainkan juga dimasukkan ke dalamnya tentang aspek kecapakan teknis.Kecapakan teknis tertentu yang seiring dengan perkembangan jaman mengalami perubahan ke arah yg lebih baik, memang merupakan bagian (kontens) dari suatu peradaban. Bahkan kecapakan teknis yang diwujudkan dalam berbagai macam hasil karya juga yang menjadi dasar penandaan suatu peradaban.Dari pengertian peradaban yang dikemukakan oleh Rene Sedilot ini bisa dikatakan sebagai penyempurnaan akan pengertian peradaban yang dikemukakan oleh Samuel Huntington.
Menurut saya kebudayaan yang
berarti segala hasil cipta, rasa dan karsa manusia ayang mereka gunakan untuk
kehidupannya. Seangkan peradaban yang berarti segala sesuatu yang dihasilkan
manusia/kebudayaan yang bersifat baik atau dapat memajukan kehidupan dan hal
semacam ini hanya berlangsung sementara dan dalam kurun waktu tertentu. Jadi
dengan kata lain peradaban merupakan hasil/puncak perkembangan dari suatu
kebudayaan dan bersifat kompleks. Kebudayaan ini berakar pada ide mengenai
nilai, tujuan, pemikiran yang ditransmisikan melalui ilmu, seni dan agama suatu
masyarakat sedangkan peradaban berakar pada ide tentang kemajuan material (ilmu
dan teknologi), aspek kehalusan, penataan sosial dan aspek kemajuan lain
SUMBER
PENGERTIAN KEBUDAYAAN NASIONAL
Pengertian kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang
dimiliki yang merupakan kekayaan budaya bangsa. Kebudayaan nasional secara
mudah dimengerti sebagai kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional.
Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya
dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia
Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta
diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam
segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan
pembangunan yang berbudaya.
Disebutkan juga pada pasal selanjutnya bahwa kebudayaan
nasional juga mencermikan nilai – nilai luhur bangsa. Tampaklah bahwa batasan
kebudayaan nasional yang dirumuskan oleh pemerintah berorientasi pada pembangunan
nasional yang dilandasi oleh semangat Pancasila.
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara
adalah “puncak – puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk
pada paham kesatuan makin dimantapkan,
sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada
kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional,
serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat
dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun
asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah
kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak – puncak kebudayaan
daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang
Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.
Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia
dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang
diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad
untuk menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang
berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya
dalam semboyan “bhineka tunggal ika”.
Belakangan ini, budaya Indonesia yang marak dibicarakan
adalah batik. Batik adalah salah satu warisan dunia yang berasal dari Indonesia
ini merupakan situs dunia yang sangat mengagumkan. Corak batik sangat beragam,
bahkan membuat para wisatawan asing yang datang ke Indonesia pun kagum. Contoh
budaya lainnya adalah wayang. Wayang tidak hanya berada di Indonesia. Negara
lain mempunyai koleksi wayang tersendiri. Namun wayang yang berasal dari
Indonesia mempunyai ciri khusus yang membedakannya dengan wayang dari negara
lain.
Rumah adat di Indonesia pun beragam. Contoh nya saja
seperti rumah adat yang berada di Tana Toraja dan rumah adat yang berada di
Sumatera Barat.
Tarian
adat di Indonesia pun sangat beragam, seperti tari piring dari Sumatera Barat,
tari saman dari Nangroe Aceh Darussalam, tari jaipong dari Jawa Barat dan
banyak lainnya.
SUMBER
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF BUDAYA ASING DI INDONESIA
DAMPAK POSITIF
- dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku
bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju
seperti mereka.
- adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
- terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik.
- adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
- terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik.
DAMPAK NEGATIF
- masuknya budaya asing yg lebih mudah diserap dan
ditiru oleh masyarakat baik tua maupun muda, dan parahnya yg ditiru biasanya yg
jelek-jelek. Meniru perilaku yg buruk
- adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya percampuran antara kebudayaan lokal dgn kebudayaan dr luar, bisa juga karna memang tidak ada generasi penerus yg melestarikan budaya tsb.
- mudah terpengaruh oleh hal yg berbau barat. Generasi muda lupa akan identitasnya sebagai bangsa Indonesia karena perilakunya banyak meniru budaya barat.
- menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Padahal bangsa indonesia dulu terkenal dgn gotong royong.
- adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya percampuran antara kebudayaan lokal dgn kebudayaan dr luar, bisa juga karna memang tidak ada generasi penerus yg melestarikan budaya tsb.
- mudah terpengaruh oleh hal yg berbau barat. Generasi muda lupa akan identitasnya sebagai bangsa Indonesia karena perilakunya banyak meniru budaya barat.
- menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Padahal bangsa indonesia dulu terkenal dgn gotong royong.
- memudarnya budaya Indonesia akibat masuknya budaya
asing. Indonesia mempunyai banyak kebudayaan dari segi agama, adat istiadat,
kesenian, jangan sampai budaya luar meniru budaya Indonesia dan mengakui budaya
Indonesia sebagai budaya mereka seperti kejadian-kejadian sebelumnya.
Dari dampak positif dan negative dari masuknya budaya asing
ke Indonesia, masyarakat Indonesia harus lebih menjaga kelestarian budaya
Indonesia sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dan sebaiknya
masyarakat Indonesia harus bisa mensaring atau filter budaya asing yang masuk
ke Indonesia. Lebih meningkatkan budaya Indonesia yang sekarang sudah banyak
dikenal oleh negara-negara lain.
SUMBER
No comments:
Post a Comment